Peran komunikasi nonverbal dalam penegakan hukum oleh kepolisian merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan tugas sehari-hari. Komunikasi nonverbal dapat mencakup gestur, ekspresi wajah, postur tubuh, dan bahasa tubuh lainnya yang dapat memberikan informasi tambahan selain dari kata-kata yang diucapkan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Profesor Albert Mehrabian, seorang pakar komunikasi nonverbal dari UCLA, menyatakan bahwa 55% dari pesan yang disampaikan berasal dari bahasa tubuh dan ekspresi wajah, 38% dari intonasi suara, dan hanya 7% dari kata-kata yang diucapkan. Dengan demikian, komunikasi nonverbal memegang peranan yang sangat penting dalam memahami situasi dan kondisi saat berinteraksi dengan masyarakat.
Dalam konteks penegakan hukum, kepolisian perlu memahami dan menguasai komunikasi nonverbal agar dapat mendeteksi kebohongan, menghindari konflik, dan membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Seorang anggota kepolisian yang mampu membaca bahasa tubuh seseorang dapat lebih mudah memahami maksud dan tujuan dari lawan bicara, sehingga dapat mengambil langkah yang tepat dalam penyelesaian kasus.
Menurut Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, “Komunikasi nonverbal merupakan salah satu kunci sukses dalam penegakan hukum. Dengan memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah seseorang, kita dapat lebih mudah mengetahui apakah seseorang sedang berbohong atau tidak.”
Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa komunikasi nonverbal dapat mempengaruhi persepsi orang terhadap polisi. Seorang anggota kepolisian yang mengedepankan komunikasi nonverbal yang baik dapat memberikan kesan profesional dan dapat dipercaya oleh masyarakat. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian dan memperkuat hubungan antara kepolisian dan masyarakat.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran komunikasi nonverbal dalam penegakan hukum oleh kepolisian sangatlah penting dan tidak bisa diabaikan. Para anggota kepolisian perlu terus mengembangkan kemampuan dalam membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah agar dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif dan efisien. Komunikasi nonverbal bukan hanya sekedar pelengkap, namun merupakan suatu keahlian yang harus dikuasai dalam menjalankan tugas penegakan hukum.