Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, modus operandi pelaku jaringan internasional di Indonesia pun semakin berkembang. Banyak kasus kejahatan lintas negara yang berhasil diungkap oleh pihak kepolisian, namun masih banyak lagi yang belum terbongkar.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, “Pelaku jaringan internasional menggunakan berbagai cara untuk mengelabui pihak berwajib dan melakukan kejahatan di Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan kerjasama lintas negara dalam menangani kasus-kasus ini.”
Salah satu modus operandi yang sering digunakan oleh pelaku jaringan internasional adalah dengan menyamar sebagai turis atau pebisnis yang mencari peluang investasi di Indonesia. Mereka memanfaatkan kebijakan bebas visa untuk beberapa negara tertentu sebagai pintu masuk ke dalam negeri.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo, “Pelaku jaringan internasional seringkali menggunakan uang kotor hasil tindak pidana korupsi untuk beroperasi di Indonesia. Mereka memanfaatkan celah-celah hukum dan korupsi di dalam negeri untuk mencapai tujuan mereka.”
Pihak kepolisian pun terus melakukan upaya untuk mengungkap modus operandi pelaku jaringan internasional di Indonesia. Operasi-operasi gabungan antar negara kerap dilakukan untuk menangkap pelaku dan membongkar jaringan yang ada.
Dengan adanya kerjasama antar negara dan kewaspadaan yang tinggi, diharapkan kasus-kasus kejahatan oleh pelaku jaringan internasional di Indonesia dapat diminimalisir. Kita sebagai masyarakat juga perlu ikut berperan aktif dalam melaporkan kegiatan mencurigakan yang dapat merugikan negara dan masyarakat. Semoga dengan upaya bersama, Indonesia dapat terbebas dari ancaman kejahatan lintas negara yang semakin meresahkan.