Kejahatan kekerasan seksual merupakan salah satu masalah serius yang masih kerap terjadi di masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya masih banyak stigma dan tabu yang melekat terhadap korban kekerasan seksual. Hal ini membuat para korban sering kali merasa takut untuk melaporkan kejadian yang mereka alami.
Mengatasi stigma dan tabu terkait kejahatan kekerasan seksual di masyarakat Indonesia memang bukan hal yang mudah. Namun, langkah-langkah edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya mendukung dan melindungi korban kekerasan seksual bisa menjadi langkah awal yang sangat penting.
Menurut Dr. Nurul Huda, seorang psikolog klinis dari Universitas Indonesia, “Stigma dan tabu terhadap korban kekerasan seksual seringkali membuat mereka merasa malu dan takut untuk mencari bantuan. Padahal, dukungan sosial sangat penting bagi proses pemulihan korban kekerasan seksual.”
Pemerintah juga memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi stigma dan tabu terkait kejahatan kekerasan seksual. Program-program edukasi dan kampanye yang dilakukan oleh pemerintah dapat membantu mengubah persepsi masyarakat terhadap korban kekerasan seksual.
Menurut data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, hingga tahun 2020 terdapat lebih dari 30.000 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan di Indonesia. Namun, angka sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi karena banyak korban yang tidak melaporkan kejadian yang mereka alami.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bersama-sama berperan aktif dalam mengatasi stigma dan tabu terkait kejahatan kekerasan seksual di masyarakat Indonesia. Dengan memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban, kita dapat membantu mereka untuk pulih dan mendapatkan keadilan yang mereka butuhkan.